Pahlawan tanpa tanda jasa, memang sebutan yang tepat untuk seorang guru, karena seorang guru tidak pernah mengharapkan sesuatu apapun dari murid-muridnya, mereka begitu ikhlas mengajar dan mendidik anak didiknya. Seorang guru akan sangat bahagia apabila melihat anak didiknya sukses. Mereka rela meninggalkan keluarganya demi kita. Guru selalu sabar mendidik kita agar kita sukses di masa yang akan datang. Banyak orang yang sukses atas jasa-jasa guru, contohnya: seorang presiden. Beliau pintar dan bias sukses atas jasa-jasa guru, kalau tidak ada guru belum tentu beliau bias menjadi seorang presiden. Tetapi terkadang ada orang yang menyepelekan dan melupakan jasa-jasa guru. Perbuatan tersebut sangatlah tidak seimbang dengan apa yang telah guru berikan kepada kita. Doa seorang guru pasti akan dikabulkan oleh Alloh SWT. Jangan sekali-kali kita memancing guru untuk mengeluarkan kata-kata yang tak sepantasnya diucapkan oleh seorang guru kepada muridnya, contoh: “Saya sumpahin kamu agar bodo selamanya!”, perkataan tersebut Insya Alloh diijabbah oleh Alloh SWT, maka dari itu kita harus menghormati, menyayangi dan menjaga omongan kepada guru.
Ketika aku menjadi seorang guru…
Banyak yang ingin aku lakukan ketika aku menjadi seorang guru, aku akan mengajar sepenuh hatiku, menganggap murid itu sebagai anak sendiri, berusaha agar apa yang kita sampaikan mudah dimengerti anak, mencontohkan akhlak-akhlak yang baik pada anak, membuat suasana di kelas bergairah, semua murid aktif, dan yang terpenting mengajar kepada anak itu tidak akademiknya saja, tetapi seorang guru harus memberikan Emotional Questionnya. Setiap anak harus diberi EQ, karena antara akademik dan EQ harus seimbang.
Tingkat pendidikan di Indonesia sangatlah kurang, banyak anak-anak yang semestinya sekolah, tapi mereka malah tidak sekolah dengan alasan orangtuanya tidak mampu untuk membayar uang sekolah. Selintas kita melihat ibu kota, banyak sekali anak di bawah umur yang ngamen atau minta uang di stopan rambu-rambu lalulintas, ada juga yang memungut sampah untuk dijual. Melihat fenomena tersebut aku sangat sedih, ingin sekali rasanya aku memajukan anak bangsa dan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas, Insya Allah Indonesia akan berkembang dengan pesat.
Terkadang aku ingin bertanya kepada bapak-bapak dan ibu-ibu pejabat tinggi nan jauh di sana, “Apakah Bapak dan Ibu tidak sedih melihat anak bangsa seperti itu?”, “Apakah semua ini dampak dari KKN ?”. Kalau Indonesia begini terus, kapan dong Indonesia maju? Kalau di bandingkan dengan Jepang, masih ketinggalan jauh kita ini. Indonesia harus punya spirit untuk maju…! Setelah melihat keadaan Indonesia sekarang seperti ini, kita, generasi muda, jangan diam melulu dong! Kita harus bangkit demi bangsa! Belajarlah sungguh-sungguh kelak kita sudah besar, kita bisa mengubah harkat derajat masyarakat Indonesia!
Di zaman global ini, sangatlah sulit untuk menjadi seorang guru dan perlu proses yang sangat panjang, jadi kita harus menghargai perjuangan guru.
Di hari guru ini, mari kita merenung sejenak, apakah apa yang telah kita perbuat kepada guru itu sudah benar? Jika belum, mari kita ubah semua perbuatan yang kita lakukan terhadap guru! Mari kita mengangkat nama baik guru! Hidup guru!
Saya pribadi, Rita Ratnayu Agustin, mengucapkan banyak terimakasih kepada guru-guru yang telah mengamalkan ilmunya kepada saya dan saya mengucapkan selamat hari guru kepada seluruh guru di Indonesia, jasa-jasa anda tidak akan terlupakan, Pak, Bu.
0 komentar:
Posting Komentar